Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Semarang - Meski belum mengetahui kejelasan waktu eksekusi terpidana Bom Bali I Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudera, Polda Jateng terus bersiap. Mereka telah menerjunkan 'tim peliput' peristiwa tersebut.
"Kalau tidak salah Selasa (28/10) kemarin, mereka sudah ke sana. Ya, sudah gabung sama teman-teman (wartawan)," kata Kabid Humas Polda Jateng, AKBP Syahroni kepada detikcom melalui teleponnya, Kamis (30/10/2008).
Syahroni menyebutkan, tim peliput itu berjumlah dua orang. Mereka ditugaskan merekam suasana menjelang atau setelah pelaksanaan eksekusi.
"Dokumentasi kan penting. Jadi, kita terjunkan tim ke sana," ungkapnya.
Penangkapan di Cilacap
Soal penangkapan dua warga Maos, Cilacap yang dicurigai warga sebagai anggota Jamaah Islamiyah, Cecep dan Nurul, Syahroni mengaku belum tahu. Dia belum menerima laporan mengenai hal itu.
Direskrim Polda Jateng, Kombes Dewa Parsana, juga mengatakan hal yang sama. "Saya lagi tugas di luar. Saya belum tahu itu. Belum ada laporan," katanya.
Polsek Maos dikabarkan menemukan puluhan stereofom berisi 38 kantong darah manusia di dalam bagasi mobil Cecep dan Nurul Rabu (29/10) malam. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi kepolisian mengenai peristiwa tersebut.
Sementara mengenai helikopter yang dikabarkan sudah disiagakan di Nusakambangan, Syahroni mengatakan tidak tahu. "Saya kan belum ke sana, Mas," katanya.
Semarang - Meski belum mengetahui kejelasan waktu eksekusi terpidana Bom Bali I Amrozi, Mukhlas, dan Imam Samudera, Polda Jateng terus bersiap. Mereka telah menerjunkan 'tim peliput' peristiwa tersebut.
"Kalau tidak salah Selasa (28/10) kemarin, mereka sudah ke sana. Ya, sudah gabung sama teman-teman (wartawan)," kata Kabid Humas Polda Jateng, AKBP Syahroni kepada detikcom melalui teleponnya, Kamis (30/10/2008).
Syahroni menyebutkan, tim peliput itu berjumlah dua orang. Mereka ditugaskan merekam suasana menjelang atau setelah pelaksanaan eksekusi.
"Dokumentasi kan penting. Jadi, kita terjunkan tim ke sana," ungkapnya.
Penangkapan di Cilacap
Soal penangkapan dua warga Maos, Cilacap yang dicurigai warga sebagai anggota Jamaah Islamiyah, Cecep dan Nurul, Syahroni mengaku belum tahu. Dia belum menerima laporan mengenai hal itu.
Direskrim Polda Jateng, Kombes Dewa Parsana, juga mengatakan hal yang sama. "Saya lagi tugas di luar. Saya belum tahu itu. Belum ada laporan," katanya.
Polsek Maos dikabarkan menemukan puluhan stereofom berisi 38 kantong darah manusia di dalam bagasi mobil Cecep dan Nurul Rabu (29/10) malam. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi kepolisian mengenai peristiwa tersebut.
Sementara mengenai helikopter yang dikabarkan sudah disiagakan di Nusakambangan, Syahroni mengatakan tidak tahu. "Saya kan belum ke sana, Mas," katanya.