Pulus menemui dokter spesialis kelamin. Katanya,
Pulus langsung menurunkan celananya, burungnya ternyata kecil sekali, mungkin hanya sebesar pensil steadler 2B.Melihat barang yang hanya seadanya,
dokter tak kuat menahan tawanya ...
dia tertawa terpingkal-pingkal, sampai berguling-guling di lantai.
Kira-kira lima menit, baru dia dapat mengendalikan emosinya.
- Pulus : "Dok, saya punya masalah, tapi Dokter harus janji dulu untuk tidak tertawa nanti yah "
- dokter : "Tenang. Saya janji tidak akan tertawa. Itu melanggar sumpah kedokteranku," jawab dokter bersahaja.
Pulus langsung menurunkan celananya, burungnya ternyata kecil sekali, mungkin hanya sebesar pensil steadler 2B.Melihat barang yang hanya seadanya,
dokter tak kuat menahan tawanya ...
dia tertawa terpingkal-pingkal, sampai berguling-guling di lantai.
Kira-kira lima menit, baru dia dapat mengendalikan emosinya.
- dokter : "Maaf Mas. Hhh.. hh.. Saya kelepasan. Saya janji tidak akan tertawa lagi. Nah, sekarang masalah Saudara apa?" kata dokter (berjuang keras menyembunyikan sisa tawanya.)
Pulus : (ngomong dengan nada sedih) "Burung saya sudah tiga hari bengkak begini.... "- dokter :....!!!!